White Bird: A Wonder Story (2023) Movie Review
Dalam kumpulan cerita novel terlaris Auggie and Me karya R. J. Palacio, yang mengembangkan karakter dalam Wonder, pembaca diperkenalkan dengan nenek Julian: Grandmère. Di sini, Palacio membuat debut novel grafisnya dengan kisah sedih Grandmère tentang bagaimana dia, juga seorang gadis muda Yahudi, disembunyikan oleh sebuah keluarga di desa Prancis yang diduduki Nazi selama Perang Dunia II, tentang bagaimana anak laki-laki yang pernah dijauhi olehnya dan teman-teman sekelasnya hingga menjadi penyelamat dan sahabatnya.
Dari penulis terlaris Wonder, buku novel yang memicu gerakan untuk memilih jenis, muncullah bab berikutnya yang penuh inspirasi. Di White Bird, kita mengikuti kisah Julian (Bryce Gheisar), yang telah berjuang agar diterima sejak dia dikeluarkan dari bekas sekolahnya karena perlakuannya terhadap Auggie Pullman.
Untuk mengubah hidupnya, neneknya Julian (Helen Mirren) akhirnya mengungkapkan kepada Julian tentang kisah keberaniannya sendiri selama masa mudanya di Prancis yang diduduki Nazi, seorang anak laki-laki melindunginya dari bahaya mematikan. Mereka menemukan cinta pertama di dunia ajaib ciptaan mereka sendiri yang menakjubkan, sementara ibu anak laki-laki itu (Gillian Anderson) mempertaruhkan segalanya untuk menjaganya agar tetap selamat.
Dari sutradara Marc Forster, penulis skenario Mark Bomback, dan berdasarkan buku novel karya R.J. Palacio: White Bird: A Wonder Story, seperti Wonder sebelumnya, adalah film yang membangkitkan semangat tentang bagaimana satu tindakan kebaikan bisa abadi selamanya.
Post a Comment for "White Bird: A Wonder Story (2023) Movie Review"